Rabu, 01 Juli 2009

Catatan Senandung Kesepian

Angin bersenggama di dasar hatiku, saat engkau tak ada: memudar--

Jiwa ini tetap mencoba memahami kesepian dari banyak kebimbangan

Tapi tetap saja tak pernah bisa. Waktu kian tak lekang masih bersinar

Meretas cinta kucoba untuk terus cumbui semangat kupertahankan

Jerit kekosongan , lolong serigala kian kental: terseduh sempurna--

Tak bisa dihindari bahwa engkau adalah separuh hati, separuh jiwa

Tambatan saat lelah meleleh membaluri harapan-harapan penuh mantra

Setiap kali pintu-pintu kesadaranku tepat kau bidikkan panahkan asmara

kuharap engkau benar ada, berwujud menjadi milikku: bukan lagi mimpi--

Berlarilah cepat untuk bisa masuk dalam perih mimpi sepanjang musim

Sebab aku ingin kembali memelukmu setelah engkau hinggapi semi-semi

Khayalku. Aku percaya, engkau adalah puncak kata-kata di langit hitam

Jakarta, 2009

Silent Tower

On the hundreds silent tower I’m standing still
Celebrate my search for sincere lover, without willing to disgust
Until the door is widely opened
Although tears, is the most real language which creates meaning

On the hundred silent towers I am putting aside
Rejoice the surgery of releasing pain, maybe fantasy.
Tears are dropping from the face of my lover
While in my dream, you are always smiling sweetly.

On the hundreds of silent tower, I am faint
Harvesting vanity along with the falling of the days
I lost compass and map in my empty hands
Are you willing to be there, in the empty of misery?

Jakarta, 2009

Half Soul

In the agonize of the season, from the dew drops, I read a light
Your face rule every memories, even the soul
The motion of the sun is hindered by the oration of the demonstrator
and old garbage collector
Playing peek a boo with his daughter while give her the sweet candy

During the journey of my heart
Giving meaning to the silence
Is your figure still eternal, efficacy, exhilarate skepticism
Without tears, I always want to present all of my love
Soon or later the plead will be established, anything but suffer

Love me forever as the meaningful mantra
In the flowers, leafs, dreams and the most real reality
Your life is half soul of a simple heart
The name of the man is the silence of love
I hope you understand

jakarta, 2009

Catatan Lingkaran

Di lingkaran sinar matamu selalu singgah merambah

Sesak batinku. Melepaskan rejam panah mantra-mantra

Merasakannya selalu semakin ia hidup membagi teduh rumah

Sementara aku cuma air mata dalam kemelut cinta bergelora

Di sepi hitam rambutmu tersibak angin kian kemari

Membius sadarku. Kibarkan helai-helai kehidupan

Merindukannya berarti mencintai hangat pendar matahari

Sedangkan aku Cuma embun dalam rebah rerumputan

Di hening bibirnya bersenandung lagu penuh berjuta pelangi

Damai hadir. Melukiskan wangi mawar bukan mimpi

Mendambakannya sama seperti meresapi syukur denyut nadi

Aku Cuma sepi bagai debu-debu tersapu pilu sendiri

Jakarta, 2009

Catatan Khusus Tahun

Membaca sepi tanpa peta di tangan menghunus paksa jiwa

Aku cemburu pada bulan dan semburat cahaya membagi malam

Hanyut bersenggama mempertontonkan hasrat kesepakatan cinta

Sementara aku seperti tak pernah sepakat sampai tahun paling kelam

Ada banyak: kejadian ingin kucatat hingga tersimpan abadi

Tapi tidak dengan cinta setengah hati sebab setelah itu pergi mati

Mungkin sudah seharusnya warna manis lagu kehidupan nadi

Terbentang tegar menyekat hilir mata air mengaliri suci sejati

Meski damai hanya dendang dari tetabuhan pedalaman jauh nian

Lepaskan semua kerinduan dari semua pengertian bahagia

Sejauh kaki melangkah kita pasti akan kembali menyedekapkan

Putih cinta. Hidupku untukmu padamu juga kulayarkan semua cerita

Jakarta, feb 2009